Superhero tak harus tampan, berwibawa dan berbadan ateletis. Tapi superhero adalah seorang penolong disaat orang lain membutuhkan, dan mungkin saat dia butuh menolong orang. (mungkin..)

Sabtu, 26 Desember 2009

Chapter 6 : Apakah Superhero Bisa Beriklan?

Lengkap sudah apa yang Bayu impikan selama ini. Jadi seorang superhero, memiliki kekuatan super, dan akhirnya memiliki kostum superhero. Ada salah satu alasan mengapa Bayu agak bingung. Kostum yang dia miliki ada yang aneh. tidak seperti yang dia lihat di tipi-tipi. Yep, kebanyakan superhero di tipi berkostum ketat menunjukkan segala bentuk tubuh yang aerodinamis meskipun sebenernya mereka pada mau pamer aurat.

Sekilas kalau dipandang, badan bayu ga bagus kalo dilapisi kostum ketat seperti Spiderman, Superman, atau bahkan Ultraman. Perut buncit cacingan, tapi badan notabene kurus ini bakal lebih pantes jadi lawakan daripada jadi superhero kalo memakai kostum ketat. Yah, mau bagaimana lagi, kostum yang didapat adalah kostum gratisan. tapi dia mencoba untuk tidak kecewa. "Seorang superhero tidak dilihat dari kostumnya, melainkan dari hatinya" kata pak Amin.


***

Pagi ini Bayu mau berangkat ke kampus lebih pagi. Jam 9 pagi. Semangat itu hadir karena masih seneng-senengnya punya kostum baru. Persiapan yang dilakukan sebelum berangkat adalah kancut sakti yang langsung dipakai, setelan kostum yang terdiri dari baju lengan panjang tanpa sayap dan celana panjang, kemudian dilapisi lagi dengan kemeja kotak-kotak dan celana jeans.

Hampir 30 menit Byu mencoba menyamankan diri mengenakan kostum tersebut dan dengan lapisan luar baju biasa. Sepertinya malah menyusahkan luar biasa. Baju terasa jadi ketat karena kostum superhero yang berbahan sama seperti seragam basket memiliki ketebalan lumayan. Apalagi celana yang makin ga bersahabat. Celana jeans yang nyaris ketat dan berlubang ga mampu mengcover celana superhero yang seperti celana training.

"Arrrrggghhh....!!!! Kenapa ga seperti yang kubayangkan sih..??? ribeth amat dah...!!!" teriak Bayu sambil badan dipenuhi keringan dan peluh. Bau parfum sepuluh ribuan jadi kalah dengan bau keringat yang bercucuran.

"Okeh...." kata Bayu sambil menghela nafas sebentar, "Kayaknya baju superhero bisa dipake, tapi celana ntar-ntar aja deh kalo pas ada kejadian kriminal. Jeans ini gak mampu berpartisipasi dalam penyamaran.... assseemmmmm....!!!"

Digulungnya celana superhero dalam koran edisi dua minggu yang lalu. itupun masih bau gorengan.

Well, hari ini sebenernya Bayu ga ada kuliah. Cuma nangkring di kantin aja sambil terus konsen pada keadaan sekitar. Hampir jam 3 sore dan hampir 4 cangkir kopi sudah mengering serta hampir 50.000 rupiah hutang Bayu jika ditambah dengan hutang-hutang seminggu kemaren menumpuk di catatan bu kantin. Belum ada tanda-tanda superhero dibutuhkan.Sempat Bayu berpikir, jika keadaan seperti ini terus menerus dibiarkan, maka dalam satu bulan saja Bayu bisa menghabiskan 300.000 rupiah hanya untuk kopi selama masa penantian. Itu untuk kopi saja dengan asumsi harga kopi per cangkir Rp 2.500,- dan satu bulan 30 hari sekaligus hari minggu dan hari libur nasional yang sudah terhitung. Rp 300.000,- dihabiskan hanya untuk kopi dan menanti sebuah tragedi datang.

Seandainya negara ini memiliki tunjangan hidup dan pensiun untuk seorang superhero meskipun tanpa titel sarjana, alangkah indahnya dunia ini. Dan mungkin superhero juga bisa memakmurkan diri dengan menawarkan iklan terbang kepada produk-produk yang ingin beriklan secara lokal melalui jasa terbang dan sepanduk panjang yang terikat di kaki sang superhero.

Mungkin juga logo superhero bisa dicantumkan dalam produk-produk untuk meningkatkan pemasaran. Tapi apakah logo Kancut cocok untuk produk-produk makanan? sepertinya malah akan mengganggu minat konsumen pada makanan berlogo kancut. Sepertinya logo Kancutman ga bisa diaplikasikan ke produk-produk makanan dan minuman. Mungkin yang paling masuk akal adalah produk kancut itu sendiri. Dengan bintang iklan pria-pria perkasa yang hanya mengenakan kancut saja dan berlagak seperti memiliki keuatan superhero nampaknya bisa meningkatkan penjualan. Tapi bisa-bisa nanti sang superhero dicap Haram oleh lembaga per-haram-an Indonesia karena dianggap sebagai pelopor pria memamerkan aurat dimuka umum meskipun superhero yang sebenarnya tetap memakai baju kumplit dan hanya kancutnya saja yang berada di luar.

Mungkin beberapa produk yang ga bisa diaplikasikan dengan kancut adalah sarung. Sepertinya ga mungkin seorang bintang iklan sarung yang memakai sarung tiba-tiba harus memamerkan kancut yang ada didalamnya hanya untuk menunjukkan bahwa sarung tersebut cap Kancut.�

Yah, akhirnya memang harus diakui bahwa logo kancut gak pantas untuk produk-produk beriklan. Kurang sedap dipandang apalagi jika harus dipajang di papan baliho di tengah-tengah kota. bisa-bisa menimbulkan banyak kasus kecelakaan lalulintas yang disebabkan oleh para wanita yang tidak memperhatikan jalan.

Yah, mau bagaimana lagi. Itulah yang dipikirkan Bayu selama menunggu sebuah tindakan kriminal dan menghabiskan empat cangkir kopi. Uang memang bisa mempengaruhi siapa saja, termasuk seorang Superhero anyaran yang juga bermasalah dengan uang. Akhirnya Bayu pulang ke kostnya sambil memikirkan cara lain untuk bisa standby dari tindakan kriminal tanpa harus menghabiskan uang

Bayu melangkah gontai keluar dari kampus menuju gang sempit diiringi riuh anak-anak yang berlarian menikmati cerahnya sore hari. Wajah Bayu berubah lusuh namun dalam benaknya masih terpikirkan, produk apa yang bisa diberi logo Kancut.

Kamis, 01 Oktober 2009

Chapter 5 : Masa Penantian

Udah lima hari ini Bayu belingsatan gak ngapain-ngapain. beberapa hari sebelumnya dia udah terbiasa jadi superhero, sekarang jadi manusia superbego lagi. kuliah yang tadinya bisa konsen tapi tetep gak nyantol di otak, sekarang malah gak bisa konsen sama sekali. Ini semua cuma gara-gara satu hal, Bayu penasaran sama kostum superheronya nanti.

Sampai pada hari ke lima ini pak Amin, pemilik The Amins belum ngasih kabar apa-apa tentang kostum superhero tersebut. Bayu harus bener-bener bersabar, mungkin pak Amin memang bener-bener sibuk. 30 setel seragam basket bukan jumlah yang sedikit untuk diselesaikan dalam jangka waktu satu minggu saja. apalagi jika ada request aneh disela-sela kesibukannya.

Hari sudah berganti, dan sekarang sudah hari ke enam. Bayu makin stres gak bisa berpikir apa-apa. banyak sudah kejadian yang ia lalui dan sangat butuh pertolongan seorang superhero tapi ia gak berani keluar dari sarangnya. Bayu gak mau lagi diteriakin maling atau tukang memperkosa orang hanya gara-gara penampilan yang superkacau dengan dandanan yang gak layak disebut sebagai penolong.

Tiba-tiba telepon kost berbunyi dan dibalik telepon tersebut ada suara pak Amin mencari Bayu.

"Halo... Ini Bayu ya?"
"Iya saya sendiri, nyari siapa pak?" kata bayu,
"Ini pak Amin."
"Alhamdulillah... kostum saya sudah jadi pak? kapan saya bisa ambil kostum saya? atau saya segera ke sana pak?" Bayu gak mampu mengontrol rasa bahagianya.
"Halo...halo... Bayu...!!! Ini saya pak Amin, pak Amin yang punya kost-kostan. Kamu bulan ini belom membayar kost lho ya..!! hayo... kapan bakal kamu lunasi? kalo gak mampu melunasi 3 hari lagi, kamu terpaksa angkat kaki dari sini."
"Eh.. anu pak.. iya... besok mungkin lusa saya bayar pak.. masih menunggu kiriman dari bapak.. maap pak ya... maap.."

Ternyata itu telepon dari pak Amin pemilik kost-kostan tempat Bayu tinggal sekarang. Aminudin, nama lengkap dari pak Amin pemilik kost memang terkenal kejam, tapi sebenernya gak terlalu kejam bagi Bayu. Biasanya anak-anak kost yang lain telat satu hari aja sudah digedor-gedor pintunya. tapi ini Bayu sudah terlambat bayar mulai dari dua hari yang lalu dan masih mendapat dispensasi waktu tiga hari lagi.

Oh pak Amin. dimanakah dirimu sekarang? gerutu Bayu. Pak Amin yang dimaksud sekarang adalah pak Amin Sholeh pemilik the Amins.

Hari ke tujuh. Bayu makin cemas lagi. Kabar dari pak Amin the Amins belum juga muncul. Ditambah lagi Bayu juga harus memikirkan bagaimana dia bisa membayar kost-kostan yang udah mulai telat 3 hari, meskipun masih ada tenggat waktu dua hari lagi.

Bayu udah gak sabar. dia mulai ambil tas dan kancut saktinya itu sambil dipakainya sembari berjalan menuju ke the Amins Uniform Expert, tempat dia memesan kostum superheronya itu.

"Selamat sore.. pak Amin ada?" Bayu menyapa salah satu karyawan the Amins,
"Oh, ada. dari siapa ya mas?"
"Saya Bayu. temennya Hendro, ponakan pak Amin."
"Oh, sebentar saya panggilkan pak Amin. Silahkan duduk mas."

Bayu mulai duduk di salah satu sudut sofa berwarna merah tua. sofa lembut yang sudah mulai bolong ini seolah menjadi saksi bisu kesuksesan the Amins dari nol hingga sekarang. Karyawan tersebut datang sambil membawakan secangkir teh untuk Bayu.

"Silahkan diminum mas, sambil nunggu pak Amin. Pak Aminnya sedang mandi."
"Oh, makasih mas."

Selang lima menit kemudian pak Amin keluar dengan penampilan yang segar. dengan baju koko dan sarung berwarna merah tua kotak-kotak membalut badan pak Amin.

"Ehem... kalau kau lihat dari wajahmu, sepertinya kamu sudah gak sabar buat lihat kostum superheromu ya?" kata pak Amin dengan nada berat. kemudian pak Amin duduk jarak setengah meter dari Bayu berada sekarang.

"Benar pak. saya memang sudah menantikan hari ini. saya sudah pengen jadi superhero yang memiliki kostum." bisik Bayu.

"Anak muda jaman sekarang memang mudah sekali di tebak." lanjut pak Amin. Kemudian beliau beranjak berdiri menuju ke sebuah ruangan untuk mengambil sesuatu. Pak Amin keluar dari ruangan tersebut sambil membawa sebuah kantong plastik yang berisi seragam.

"Ini, silahkan dilihat." kata pak Amin.
"Terima kasih pak." Bayu segera membuka kantong plastik tersebut dan berharap mendapatkan seragam superhero yang spektakuler.

"Lah.. ini kan seragam basket pak? Cuma logonya aja ada gambar kancutnya. superhero masak pake seragam tanpa lengan dan celana gedombrangan, apalagi nanti celana pendek ini musti ada di dalam kancut. haduuuhhh...!! tapi maaf pak. ini bener-bener ga cocok untuk seragam superhero saya meskipun saya sangat berterima kasih."

"Kamu ini anak muda yang gak tahu terima kasih. sudah capek-capek saya bikinkan tapi malah ga ada sopan-santunnya kamu..!!" pak Amin mulai naik pitam,

"Bu.. bukan begitu maksud saya pak.. tapi ya sudahlah, mungkin memang belum saatnya saya memakai seragam superhero."

"Ketahuilah anak muda, menjadi seorang pahlawan itu bukan dari penampilannya ataupun dari seragam seperti apa, melainkan dari apa yang ada di dalam hatinya. camkan itu. Pahlawan nasional kita dulu bertempur berjuang untuk merebut kemerdekaan bukan dengan seragam perang ataupun jas mewah, melainkan hanya celana pendek dan sarung serta sebilah bambu. tapi mereka akan tetap terus dikenang karena keikhlasan mereka mempertaruhkan nyawa hanya untuk kemerdekaan anak cucu mereka, anak cucu kita juga."

Bayu hanya terdiam mendengar segala kata-kata pak Amin yang melantangkan wejangan demi kebaikan dirinya. tak terasa setitik air mata menetes dari sudut mata pak Amin.

Dari balik baju pak Amin dikeluarkan lagi sebungkus pakaian dan diserahkannya kepada Bayu.

"Ini seragam superheromu nak, semoga kelak kamu benar-benar menjadi pahlawan bagi orang-orang di sekitarmu, juga menjadi pahlawan bagi negaramu."

Sebuah kostum superhero yang Bayu idam-idamkan akhirnya benar-benar terwujud. Seragam lengan panjang berwarna putih dengan garis merah di beberapa bagiannya menjadikan seragam tersebut sangat indah, sangat patriotik, dan sangat suci seperti keikhlasan membantu orang yang akan diselamatkannya nanti.

"Jadilah superhero dengan hati yang bersih, tanpa berharap pamrih sedikitpun."
"Terima kasih pak Amin, terima kasih...!!!" sambil berderaian air mata, Bayu segera memeluk pak Amin karena tak sanggup lagi Bayu berkata-kata.

"Pulanglah, jadilah engkau pahlawan untuk negeri ini."

Kemudian Bayu membawa pulang kostum tersebut tanpa membayar sepeserpun kepada pak Amin. sebelum dia sempat meninggalkan halaman rumah pak Amin, tiba-tiba salah seorang karyawan tadi datang menghampiri Bayu.

"Mas.. sebenernya kami gak jadi dapat orderan seragam basket." kata orang tersebut,

"Loh kenapa? bukankah tadi aku lihat ada seragam basket?"

"Itu adalah seragam basket yang gagal, entah apa yang pak Amin pikirkan, tapi gara-gara pikiran itu semua seragam basket diberinya logo celana dalam. itu yang membuat client kami membatalkan pemesanan pada hari H pengambilan."

"Kok bisa? lalu kenapa mas cerita ke saya?" Bayu mulai berpikir, jangan-jangan rahasia superheronya bocor ke karyawan tersebut.

"Soalnya dari kemaren yang dibicarakan cuma nama mas Bayu saja. trus saya tanya lagi siapa sebenernya mas Bayu itu. beliau menjawab bocah kancut yang mengaku-ngaku punya kekuatan super. kasihan bapak, mungkin memang sudah waktunya untuk pensiun mengerjakan pakaian seragam seperti ini. dan mas bilang tadi namanya mas Bayu, apa mungkin yang dimaksud bapak adalah mas?"

"Oh.. memang nama saya Bayu, tapi mungkin bukan saya mas. wong saya ini cuma manusia biasa." jawab Bayu lega.

"Oh, kalau gitu maafkan saya mas. saya tadi berpikir jangan-jangan mas yang bikin bapak seperti ini. dan saya harap jangan ada yang tahu soal gagalnya transaksi tadi ya mas, saya takut semua pada tahu dan enggan untuk memesan seragam di tempat kami."

"Oh, pasti mas. saya juga berhutang banyak kok sama pak Amin. saya pasti jaga rahasia itu."

Bayu segera pulang ke kost setelah pamit ke karyawan tersebut. Hari ini masalah kostum superhero telah selesai. perasaan Bayu sudah sangat lega karena ia telah bisa menjadi seorang superhero lengkap dengan kostumnya. tinggal memikirkan bagaimana ia mendapatkan uang untuk membayar biaya sewa kost bulan ini. "semoga bapak segera mengirimkan uang untuk bayar kost," kata Bayu dalam hati.

Selasa, 17 Maret 2009

Chapter 4 : Bikin Kostum Superhero

Seharian ini bayu jungkir balik mikir gimana caranya bikin kostum superhero. meskipun sebenernya berpikir adalah salah satu kelemahan bayu sih, tapi paling gak kali ini dia bener-bener malu sebagai seorang superhero malah dikira mau perkosa anak gadis orang. semua serba kacau deh.. ini semua akibat dari penampilan yang ga well.

Bayu ga begitu bakat menggambar, tapi dia udah habisin banyak kertas bergaris buat bikin desain kostum yang bakal dia pake nantinya. mulai dari yang mirip supermen tapi akhirnya malah seperti plagiat gak keratip sampe kostum seperti gatotkaca lengkap dengan segala atribut yang ribet dan gak fleksibel sebagai seorang superhero masa kini. semua udah dia coba tapi mentok-mentoknya malah mirip spiderman, salah satu jagoan idolanya. tapi gak mungkin kalo dibikin banyak garis seperti jaring di seluruh badan spiderman itu. secara, kancutman gak bisa menghasilkan jaring. pelajaran kerajinan tangan waktu smp dulu aja bayu dapet nilai jelek. apalagi waktu disuruh merajut, jadinya malah menggulung ulang benang yang udah di gulung. gak jadi rajutan apapun. jadi ide bikin seperti spiderman adalah ide yang buruk.

desain kembali diotak-atik, karena ini ada hubungannya dengan kancut, maka kostum kali ini harus kelihatan kancutnya. gak boleh gak, lagian kancutnya kan emang harus diluar. kalo di dalem kan gak sakti lagi. akhirnya desain dimodifikasi dengan bentuk kancut diluarnya. coret sana coret sini akhirnya jadi sebuah bentuk yang gak asing lagi. yep... malah mirip kolor ijo. superhero yang gak ada tabiat hero-nya sama sekali. sebuah bentuk pesugihan dengan tabiat yang sama sekali gak baik. dan desainpun sekali lagi gagal.

Bayu mentok urusan desain. ga ada ide sama sekali. tapi dia juga ga mau seumur hidup jadi superhero yang ga punya kostum. gak mau juga malu lagi di depan seorang cewe manis seperti tadi. Ok, mungkin kalo desain bisa dibantu oleh penjahit yang bakal njahit bajunya nanti. tapi siapa yang mau jahitin kostum superhero lengkap dengan desain dan menjaga rahasia serta dengan harga yang murah..?? mimpi kali ye.. Hal seperti ini yang makin menumpuk di pikiran bayu. masih belum ada jalan keluar untuk masalah yang satu ini.

bayu mulai berjalan-jalan di sekitar kost-kostannya yang menerima bikin kaos tim ataupun pakaian lainnya seperti terima bikin jas almamater dan jaket geng motor. banyak sudah yang didatangi, tapi kalo cuma bikin satu potong kebannyakan mereka menyarankan ke tukang jahit aja. tapi mereka ngasih gambaran harga sekitar 200 ribu lebih untuk pakaian satu stel. ga ada yang lebih murah dari itu. weh.. 200 ribu bisa buat bayar kost-kostan dan makan selama setengah bulan. gak mungkin dia pilih.

Tiba-tiba bayu inget pada salah satu temennya yang ternyata punya sodara yang kerja beginian. bikin baju seragam, jaket dan jas almamater. sapa tau bisa di nego harganya. sukur-sukur malah kalo gratis. tapi kayaknya gak mungkin. semua tetep ada ongkosnya.

setelah bayu bertemu dengan temennya, akhirnya bayu segera menuju alamat tempat yang bikin baju seragam tersebut. ga jauh-jauh amat kok. naik angkot sekali aja. dan bayu pun tiba di tempat pembuatan baju seragam dengan nama the Amins. bukan Amins and the Chipmunks tapi yang punya usaha tersebut namanya pak Amin.

"Selamat siang pak, saya Bayu, temennya Endro, ponakan bapak."
"Oh.. iya.. selamet siang mas.. ada yang bisa bapak bantu?"
"Anu pak.. saya mau bikin baju satu setel, kira-kira berapa ya pak?"
"Buat ospek ya mas? perlu berapa puluh stel? buat kapan sih?"
"Bukan pak.. saya cuma mau bikin satu aja, sukur-sukur kalo murah saya bikin dua aja pak."
"O..alah.. kalo cuma satu sampe dua setel aja kenapa gak di tukang jahit aja mas?"
"Itu dia masalahnya pak, saya kesini itu siapa tau bapak bisa bantu saya dengan harga yang murah."
"E alah... kirain mas..."
"Ya masalah sebenarnya komplek pak.. tapi saya ga bisa ceritakan ke bapak semua."
"Ya itu sih urusan mas, saya mah cuma bisa kasih diskon aja mas. kalo satu setel pake kain biasa sekitar 200 ribu, boleh kurang deh, tapi gak banyak. mentok-mentoknya buat mas 175 ribu deh. itung-itung mas ini temennya Endro."
"Gak bisa lebih murah lagi ya pak?"
"Hehehehe... dah mentok mas ga bisa kurang. itu aja harga buat pelanggan yang pesennya ratusan. emangnya buat apa sih mas?"
"A..anu mas.. ini rahasia sebenernya."

Demi mendapatkan sebuah kostum superhero dengan harga supermiring, akhirnya bayu menukarnya dengan rahasia satu-satunya itu bahwa dirinya adalah superhero. tapi bayu gak menceritakan dari mana dia mendapatkan kekuatan tersebut.

"Oke lah.. kalo mas ini lagi sakit kepala dan akhirnya stress ngaku-ngaku jadi superhero. tapi buat saya, niat jadi seorang pahlawan sudah baik banget. buat mas, saya bisa kasih gratis deh. tapi terserah saya bikinnya ya. bahannya juga seadanya saja.."
"Makasih pak.. makasih banget... tapi janji bapak ga kasih tau siapa-siapa ya tentang hal ini."
"trus desainnya?"
"itu yang saya gak nemu sampai sekarang pak. ga ada ide."
"Yawes.. itu lebih gampang lagi buat saya. jadi saya bisa bikin semau saya."
"Iya deh pak.. tapi yang keren ya pak.. jangan yang norak.."

Akhirnya kesepakatan terjadi. meskipun sebelumnya terjadi gontok-gontokan gara-gara pak Amin minta logo usahanya tercetak besar di punggung kostum superhero tersebut. lha ini superhero apa iklan berjalan, pikir bayu. tapi kesepakatan terjadi. pak Amin sedikit kaget bahwa konsep superheronya ada kancut-kancut segala. namanya juga jelek. KANCUTMAN. gak komersil. tapi okelah. berhubung pak Amin sedang dapet garapan bikin kostum seragam basket, jadinya kostum superheronya pake kain sisa-sisa dari seragam tersebut. ga usah protes...!!! kata pak Amin. bayu ngangguk terpaksa.

So, kali ini masalah kostum sudah terselesaikan, tinggal nunggu seminggu lagi sampai kostumnya selesai. kata pak Amin, dia bilang kalo bahannya cukup nanti dibikinkan dua stel. itupun kalo cukup. Jadi selama satu minggu kedepan, bayu libur dulu jadi superhero sampai kostumnya selesai dibuat.

Minggu, 15 Februari 2009

Chapter 3 : Tugas Pertama

Pagi ini gak cerah-cerah amat. maklum sudah memasuki musim penghujan. Bayu memulai harinya yang baru dengan selalu membawa kancut saktinya ke dalam tas. Kancut digulung rapi dan diiket pake karet gelang. dibungkus koran dan ditulisi Suriname. ya gak lah.. emangnya mau kirim kancut ke Suriname? cukup dikareti dan dibungkus kertas koran aja. Buku tulis tipis gambar Dora dan Bud juga udah ada di dalam tasnya itu.

Kuliah harusnya agak siang. Jadwalnya jam 11. tapi Bayu udah berangkat dari jam 8 ke kampus. Dalam hatinya sih pengen menjadi pahlawan kepagian. ga ada lagi istilahnya pahlawan kesiangan. masa ada peristiwa kriminal dan seorang supermen baru tahu beritanya dari tipi. gak asik ah. Itu sebabnya jam weker udah disetel jam 7 pagi, namun sayang, bayu baru mampu bangun jam setengah delapan. bangun siang merupakan kutukan bagi Bayu. ga bisa sembuh kecuali dicium oleh seorang putri bangsawan yang mencintai dirinya apa adanya. bangsawan yang kekayaannya setara dengan Bill Gates, Bill Clinton, Bill Smith, atau Billboard.

Kali ini Bayu berangkat ke kampus dengan dandanan yang dipaksa sedikit lebih rapi. Calana jeans bolong di lutut dan baju hem kotak-kotak. meski masih terlihat kucel, tapi ini dandanan yang lebih baik dari sebelumnya. Bayu sadar dirinya gak punya seragam superhero yang bisa dipake kalo ada kejadian apa-apa dan dia harus menolong. ga bagus image-nya kalo nolong orang dengan dandanan semrawut. apalagi kalo korbannya adalah cewek cantik. pasti sebelum ditolong udah ilfil duluan.

Bayu ke kampus, tapi gak langsung ke ruang kuliah. dia belok ke kantin buat nyruput kopi. pokoknya ke kampus tanpa ngopi seperti beribadah tanpa wudhu, kurang sah, kurang afdhol. kopi segelas dan sebatang rokok sudah ada di bibirnya. gak mungkin barengan semuanya masuk di bibir, ada shift diantara kopi dan rokok tersebut. shift awal kopi, ganti rokok, ganti kopi lagi begitu seterusnya sampe bibirnya pait.

udah satu jam lebih bayu belum denger ada berita seseorang yang butuh pertolongan. kalo diitung-itung, tingkat kriminalitas daerah sekitar kampung cukup tinggi, mampu menyaingi new york gang Pocong RT 008 RW 012. pokoknya rawan kriminal lah. Bayu gak mau putus asa, selesai ngopi dia langsung beredar mengawasi daerah sekitar. tanya-tanya kayak orang yang kesasar. tanya ke orang-orang apakah ada yang perlu ditolong atau gak tapi kebanyakan malah yang minta tolong tukang parkir, suruh rapiin motor yang parkir di pinggir jalan.

"Masa superhero musti rapiin motor parkir, gak elit ah.." pikirnya. mungkin ini gara-gara bayu ga pake kancutnya secara langsung, jadi kekuatan untuk mendengar jarak jauh tak berfungsi. akhirnya dia nyari toilet dan dipakainya kancut sakti tersebut, lalu dirangkepi dengan celana jeansnya. meskipun kekuatan pendengarannya gak maksimal, tapi paling gak bayu udah bisa mendengar dengan jarak beberapa kilo meter aja. lumayan buat nolongin orang yang membutuhkan sekitar sini.

Jam 11 sudah lewat. selama penantian, bayu belum menemukan objek yang bisa dijadikannya sebagai tugas perdanannya sebagai superhero. yah, terpaksa bayu masuk kuliah dulu. Baru setengah jam, kuliah sudah mulai membosankan, pikiran bayu masih melayang dan ambisi untuk menolong orang besar banget. pokoknya begitu ada orang minta tolong, dia langsung keluar kelas dan ngacir nolongin orang.

"Tolooonngg.....!!!" teriakan orang dari jarang 2 kilometer dari kelasnya memanggil naluri bayu sebagai seorang superhero untuk segera bertugas tanpa pamrih. dengan segera dia ambil tasnya dan menuju toilet terdekat untuk mengganti posisi celana jeans dan kancut saktinya itu. Bwesss... bayu langsung ngacir ke TKP hanya dalam beberapa detik saja.

"Ada apa bu? ada rampok?maling? ato ada apa?" tanya bayu bertubi-tubi menyerang seorang ibu berbadan gendut dengan daster dan sandal jepit.

"Anu mas... ini.. ember cucian saya jatoh trus nimpa jempol kaki saya, lha saya kaget trus teriak deh.. tapi saya gak apa-apa kok mas.." jawab ibu itu polos,

"Mau saya antar ke rumah sakit bu? itu jempolnya bengkak gitu.."
"Hah..!!! itu jempol saya mas, emang segitu ukurannya. mas ini ngledek ato gimana? lho.. mas ini masuk dari mana kok tiba-tiba ada di tempat jemuran saya? mas ini maling ya? iya kan? maling kan?" semprot ibu gendut tersebut.
"Hah.. saya bukan maling bu.. saya ini mau nolong.."
"Lha kok bisa ada disini? pintu depan kan saya kunci..!! TOLOOONNGGGG... ADA MALING....!!!! TOLOOONNGGG.....!!!!"
"Gawat...!!! mau nolong malah di teriakin maling...!!!" secepat siluman kampret bayu segera ngabur dari TKP. tugas kali ini gagal. gagal dengan sukses..!!! bayu segera ke toilet dan melanjutkan kuliahnya lagi. yang jelas kuliahnya gak di toilet lah..

baru lima menit ada di ruang kelas, ada suara minta tolong lagi. kali ini diperkirakan jarak 3 kilometer dari tempat bayu berada. bayu segera ngacir lagi dan bertugas seperti layaknya superhero. kali ini korbannya anak kecil. masih pake seragam SD.

"Ada apa dek? bisa om bantu?" tanya bayu,
"Ini om.. permen saya di rebut kakak saya"
"Eeealaahh.... assemmm...!!!"kata bayu dalam hati,
"Dia tadi dapet duit dari mama lebih om.. jadi ya aku minta permennya satu aja masak adek marah-marah.. adek emang pelit om.." kata kakaknya.
"Yawes..ini om kasih seribu buat beli permen lagi yak.. jangan berantem lagi. om tinggal dulu."
"Makasih om.." kata kakak beradik tersebut serempak.

Ok, kali ini tugas gagal lagi. superhero kok malah tekor. duit yang gak seberapa malah ngasih duit anak orang. tapi paling gak kali ini gak diteriakin maling. bayu balik lagi ke kelas.

Jarak sepuluh menit bayu ada di ruang kelas, terdengar suara teriakan lagi. kali ini lebih dekat. paling di sekitaran kampus. dengan sedikit putus asa bayu harus tetep datang ke TKP. ini udah jadi resiko seorang superhero. bayu ngacir lagi dan kali ini korbannya adalah cewek manis dengan rambut panjang dan lumayan tinggi semampai. kulitnya halus terawat dan wajahnya imut. bayu melongo gak konsen sama mahluk manis ini.

"A..Ada yang bisa saya bantu mbak?" tanya bayu agak gak konsen,
Cewek manis inipun memperhatikan dengan seksama penampilan bayu yang semrawut ditambah sebuah pemandangan gak sedap yang sangat asing bagi dia. sebuah kancut kotak-kotak melapisi celana jeans belel dengan tampang pemakainya yang gak sedap dipandang.

"To..To... Tolooonngggg.... ada yang mau memperkosa saya....!!!" cewek manis tersebut tiba-tiba berteriak histeris.
"Ma..Mana yang mau perkosa mbak...??"tanya bayu semakin bingung,
"Tooloooonnngggg...!!!! yang mau perkosa saya malah nanya..."
"Lah...??? maksud mbak yang mau perkosa itu saya tah? piye toh? saya datang mau nolong malah dikira mau perkosa.. duh biyung...!!!"
"Loh.. mas i..ini mau nolongin saya toh?"
"Lha ya iyes.. saya ini datang gara-gara denger mbak minta tolong.. emangnya ada apa toh?"
"Ealah mas... maap deh.. a..anu.. tas saya dijambret. tas kotak-kotak warna krem dijambret sama dua cowok naik motor bebek warna ijo ke arah sana mas.."
"Oooo... yawes.. mbak tunggu di sini aja, biar saya yang kejar dia ya.."
"Kejar? naek apa mas? udah jauh lho.."
belum sempat cewek manis itu selesai ngomongnya, bayu sang superhero kancut sakti udah melesat ke udara mencari jambret seperti yang dideskripsikan cewek manis tersebut.

Dari ketinggian 50 meter di udara, bayu celingak-celinguk mencari sang jambret. akhirnya ketemu dan dengan segera dia melesat bagai peluru menghadang jambret bermotor tersebut.

"mas..mas.. balikin tasnya ya..." bukannya pake nada garang, superhero kita ini malah pake nada melas. maklum, superhero anyaran ini masih memiliki rasa takut kalo ketemu preman dengan badan gede. belum ada pengalaman melawan preman-preman begituan.
"Eh.. orang gila dari mana kamu? sembarangan nyuruh-nyuruh orang..!! minggir ato tak tabrak kamu..!!!"
"Ayo lah mas.. pliisss... tasnya di balikin aja ya... biar saya yang nganter tasnya deh.." lagi-lagi bayu meminta dengan wajah yang melas..
"Oooo... wong edyan...!!!!"

brum..brum.. motor sang preman segera digas dan menabrak si superhero. Gubraaakk...!!! seketika sang preman merasakan gelap untuk beberapa detik. dan setelah dia sadari, ternyata dua preman yang berboncengan itu gak berada diatas motornya lagi. yang joki motor udah nyungsep di got deket situ dan yang dibonceng mental nabrak gardu jaga, sedangkan motornya? motornya udah gak berbentuk lagi. ban depan udah jadi angka delapan, yang pastinya bukan angka delapan romawi, ribet bentuknya. dan bayu, apa kabar dengan superhero anyaran kita ini? bayu masih jongkok nutupin kepalanya. dia belum pernah mencoba kekuatan fisik sebelumnya, jadi masih belum begitu percaya kalo dia udah jadi sekuat supermen.

Setelah beberapa detik, bayu mulai bangkit dari jongkoknya dan baru menyadari kekuatannya setelah dia melihat badannya yang gak kenapa-kenapa setelah ditabrak motor dan melihat suasana sekelilingnya.

"Mas.. ga apa-apa kan?" bayu menanyai si joki motor yang udah nyungsep di got.
"Permisi mas, saya mau balikin tas yang mas jambret ini ya.. kalo mau pulang, ati-ati di jalan ya mas.." lanjut bayu.

bayu segera menuju mbak manis tadi yang sudah menunggu dengan harap-harap cemas menantikan seorang pangeran tampan yang membawanya ke istana naik kuda. tapi itu semua buyar gara-gara bayu datang dan menyerahkan tasnya.

"ini mbak tasnya.."
"wah.. makasih ya mas.. untung ada masnya.. kalo gak bisa-bisa semua data-data tugas kuliah dan HP saya ilang. duh.. makasih ya mas.."
"Sama-sama mbak.. kebetulan aja saya bisa nolong mbak manis ini."
"Bentar mas.. mmm.. ini buat masnya." tiba-tiba mbak manis ini memberikan uang kepada bayu. ga ada ceritanya superhero dapet bayaran dari orang yang ditolongnya.
"ga usah mbak... aduh kok jadi gini sih.. saya ini superhero kok malah dikasih duit.. duh ga usah mbak.. beneran deh ga usah.." padahal di dalam pikiran bayu duit ini lumayan buat bayar kost.
"Lho.. mas ini superhero toh? kok..." mbak manis ini tak mampu melanjutkan kata-katanya. bibirnya tiba-tiba terkunci oleh penampilan bayu yang rombe-rombe abis. matanya menatap dari ujung rambut ke ujung kaki dan kembali lagi ke ujung rambut. rasanya mau istighfar.

"maap mbak... saya ini superhero anyaran. belum sempet bikin kostum." kata bayu,
"Superhero kok gak sopan gini mas? pake kancut malah diluar celana jeans.. jujur ya mas.. saya malah jijik deh.. kalo itu sebagai identitas, mending pake ide lain aja deh mas..."
"buk..bukan gitu mbak.. aduh.. gimana ya jelasinnya.. ya sudah.. lain kali saya bikin kostum deh.. beneran..!! saya janji mbak.."
"Tapi saya makasih banget ya mas mau nolong saya.. yawes.. lain kali pake kostum superhero yang bener ya mas.."
"Iya mbak.."

gadis manis itu langsung meninggalkan bayu tanpa sempat memberikan namanya. bayu mau nyusul mbak manis ini tapi malu sudah terlampau mengalahkan keberaniannya. mungkin lain kali.

bayu segera terbang menuju angkasa seperti ultramen setelah menang bertempur melawan monster. tapi bedanya kali ini sang jagoan lebih miris sebagai monsternya. bayu memutuskan untuk gak kembali ke ruang kuliah dulu hari ini. dia harus berpikir keras bagaimana menciptakan sebuah kostum superhero yang gak malu-maluin tapi juga ngirit gak menghabiskan banyak duit. dan yang paling penting adalah penjahit mana yang mau bikinin dia kostum dengan janji ga menyebarkan identitas superheronya.

Sabtu, 14 Februari 2009

Chapter 2 : Test Drive

Malam semakin dingin dan sunyi di kost Bayu. Anak kost yang gak mudik belum pada balik ke kost. Teman dadakannya itu sudah pergi jauh beberapa jam yang lalu dan mungkin sekarang sudah ada di surga mengamati setiap gerak-gerik Bayu dari atas sana. Pengennya Bayu sih gak cuma menyimpan kancut warna krem kotak-kotak ini aja, tapi dia juga pengen nyimpen alat canggih penyimpan data setiap planet di jagat raya ini dan alat penerjemah segala bahasa yang dimiliki BRUTBELGH. Tapi semenjak BRUTBELGH menguap, alat tersebut ikut rusak dan hangus. Yah.. rahasia alam lagi-lagi harus tersimpan. tapi mungkin untuk bisa menyibak rahasia alam, kita harus lebih mendekatkan diri pada alam, atau paling gak Feti Verra. Mungkin alam juga menitipkan beberapa rahasianya kepada kakaknya itu.

Malam itu sudah jam sepuluh. belum larut benar untuk beraktifitas. Bayu pengen dengan segera mencoba kancut titipan temennya itu. Sapa tau emang bener bisa bikin dirinya jadi superhero yang sakti mandragade (bukan mandraguna, wong gunanya bukan buat mandra aja kok..). sedari sore tadi mata Bayu gak bisa lepas dari kancut warna krem kotak-kotak tersebut. rasa ngantuk sudah lewat, kalah oleh rasa penasarannya. Sarung yang biasanya dipakenya buat tidur akhirnya dia lepas buat nyoba kancut sakti itu. kancut disabetnya dan dengan sedikit rasa ragu dia coba kancut bekas orang lain itu. ini pertama kalinya dia nyoba kancut bekas orang lain. sejarah harus mencatat sebuah rekor baru yang menjijikkan ini. Bayu, seorang mahasiswa yang seharusnya memiliki pemikiran yang rasional harus memakai kancut bekas orang apalagi bekas orang dari angkasa luar.

Setelah kancut tersebut terpasang dan agak kedodoran yang bikin "adek"nya bayu gak nyaman itu, bayu segera memakai celana batik yang tadi sudah dia lepas gara-gara mau segera tidur. yap.. akhirnya kancut sakti sudah tertutupi oleh celana batik. Bayu keluar kamar dan berjalan menuju tempat jemuran. dari situ tampak sawah membentang lumayan lebar, cukup untuk belajar terbang tanpa diketahui banyak orang. Bayu mulai naik ke tembok yang tingginya cuma 1,5 meter dari lantai jemuran dan berharap bisa segera terbang layaknya supermen. dalam pikirannya adalah dia seorang supermen yang terbang menyelamatkan gadis cantik dan dipeluknya sambil membawa terbang menembus awan.

"Mas supermen, aku cinta padamu..!! Cup..cup.."
"Sama dek Luis, Mas Bayu juga cinta padamu... Cup..Cup..."
dan adegan saling cium diatas awan tersebut terpaksa harus buyar karena bayu mendadak sadar bahwa dirinya sekarang berada diatas tembok dan lebih mirip seperti orang mau bunuh diri.

Bayu mulai membaca bacaan basmallah dengan tangan kanan dan kiri memegang kolor celana batik beserta kolor kancutnya itu.

"Allah Hu Akbar...!!!!" bayu teriak sambil loncat dari tembok jemuran,
GEDUBRAAAKKK...!!!!! Bayu nyungsep dengan sukses..
"ASSEEMMM...!!! aku dibohongo si BRUTBELGH gemblung itu.. Katanya bisa terbang!!! tapi aku nyungsep kayak orang putus asa bunuh diri. Dengan berat hati, Bayu berjalan menuju pintu kost.
"KAMMPREETTT...!!! kunci kost ketinggalan di kamar... mana anak-anak belum pada balik. mau telpon ke warnet gak bawa dompet. AARRGGGHHHH....!!!"
Bayu terus saja menggerutu sambil selonjor di depan pintu kost yang masih rapet mirip gembel nyari tempat tidur di depan kios-kios pinggir jalan. sambil menggerutu, bayu nyoba mengingat-ingat apa yang salah dari cara dia loncat tadi. sedikit banyak masih percaya dengan apa kata BRUTBELGH. dia mencoba mengingat-ingat lagi setiap percakapan tadi.


...

"wes... dipake aja.. gak usah pake muntahin saya segala..!!"
"Ini beneran bisa bikin saya jadi supermen? bisa anti peluru juga? bisa terbang juga?"
"Iya... tapi pakenya musti kena Oksigen langsung. jadi musti dipake di luar. gak bisa kalo dipake di dalem celana. bahasa kimianya gak bisa beroksidasi dengan udara."
"Lha kok malah nggilani gini?"
"Dan jangan lupa.. khasiatnya bisa ilang kalo kena detergent. jadi nyucinya pake air aja. gak usah disabun-i segala.. detergent di bumi gak cocok dengan baju dari planet saya mas.."

...

seketika Bayu beranjak dari selonjornya itu.
"Iya.. ini kancut musti di pake di luar celana. tapi mau ganti di mana ya..??"
Bayu segera menuju belakang kost tempat dia jatuh tadi. Di sana cuma ada sawah aja gak ada orang lain. pasti sepi. ada jalan setapak-pun jarang dilewati orang gara-gara gelap. Di dekat dinding belakang kost-nya, bayu mulai clingak-clinguk melihat suasana sekitar. gak ada orang. dia mulai melepas celana batiknya itu. dan perlahan-lahan mulai menurunkan kancut jahanam itu.

"Permisi mas.. numpang lewat..!!!" mendadak ada dua cewek yang melintas di jalan setapak itu. Bayu baru inget kalo jalan setapak itu jalur tembusan ke kost cewek yang ada di kampung belakang.
"Whadoohh... A.. A... anu.. mari mbak.. eh.. silahkan mbak...!!"
"Mau eek ya mas... maap kalo ganggu.." sambil cengingisan dua cewek tersebut berlalu bagaikan bidadari memergoki jaka tarub buang hajat. Kali ini bayu malu berat. dia segera mencari tempat yang lebih gelap lagi buat ganti celana. sebuah pohon pisang yang malang jadi sasaran persembunyiannya kali ini. Pohon pisang yang tak seberapa tinggi tersebut terpaksa menjadi saksi bisu kebiadaban pemuda tak bermoral mengganti celana dan melepas kancut di udara bebas. Bayu segera memakai celana dan di dobeli dengan kancut krem kotak-kotak. kali ini "adek"nya bayu makin gak nyaman lagi. tak tercover secara nyaman dalam balutan celana batik tipis.

"kali ini aku harus bisa terbang..." pikirnya,

Bayu mulai konsentrasi dan membaca basmallah lagi sambil pandangan menatap tajam ke depan. kaki kana secara perlahan mulai terangkat dan tak menapaki tanah.

"AKKUUU TERBANG... HOREE...HORE....!!!" belum lama bayu kegirangan, dia harus sadar bahwa kaki kiri cuma jinjit yang membuat kaki kanannya agak terangkat.

"AAARRGGHHHH....!!! KAMPREEETTT...!!!! AKU BELUM TERBANG TOH RUPANYAA...."

Bayu mulai konsentrasi lagi, dan kali ini kedua kakinya mulai terangkat secara perlahan. Bayu secara resmi dinyatakan tak menapaki tanah. Bayu terbang dan semakin tinggi, tinggi sekali sampai dua orang cewe tadi terlihat dari angkasa sedang beli nasi goreng di jalan raya depan kostnya. Insting bayu menjadi semakin tajam. pandangan buram jadi lebih jelas. kuping yang biasanya agak bandel buat dengerin gara-gara tertutup congek sekarang menjadi semakin tajam bahkan dia bisa mendengar satpam yang sedang banting kartu di pos jaga dari jarak beberapa kilometer di depannya. penciumannya juga semakin tajam. bau pesing kamar mandi kostnya tercium dari ketinggian 50 meter.

"AAAKKKUUUUU TEEEERRRBBAAANNNNNGGGGGGG....!!! CIIIHUUUIIII...!!!! HOREE.. HORREEEEE...!!!!" Bayu teriak-teriak kegirangan.

"Okee... sekarang tinggal belajar meluncur seperti supermen yang di tipi-tipi. meluncur dengan kecepatan suara." Bayu mulai ambil ancang-ancang layaknya superman sedang terbang. dengan tangan kanan mengepal teracung ke depan, bayu mulai meracau gak jelas,
"KAPTEN BAYU, KETINGGIAN PESAWAT 50 METER. SEKARANG PESAWAT SIAP MELUNCUR DENGAN KECEPATAN SUARA..!!!"

Bayu kali ini berhasil meluncur. hanya saja kecepatannya tak seperti yang ia bayangkan. pelaaann banget. sama nenek-nenek pake kursi roda aja masih lebih cepet nenek-nenek tersebut.

"Ini pasti ada yang salah.. ini pasti ada yang salah.... ini sih secepat kecepatan kentut. dari sana bunyi dari sini baru ada yang bau kentutnya.." berkali-kali bayu meracau.
"Aku harus yakin aku bisa... ya.. aku harus yakin kalo aku bisa meluncur secepat peluru. BISMILLAHIRROHMANIRROHIIIIMMMM........!!!!!"

BHLUAAARR...!!! suara tumbukan dengan udara memecah keheningan malam. gak hening ding.. Bayu melesat cepat bak peluru. berkali-kali dia menarik kolornya supaya gak mlorot akibat terlalu cepatnya dia melaju. Bayu sadar, dia gak boleh terlihat banyak orang. orang tak boleh tahu bahwa dia sekarang menjadi seorang supermen. maka bayu melesat menuju ketinggian yang tak terjangkau pesawat terbang biasa, lebih tinggi dari awan yang menyebabkan hujan. tinggi dan semakin dingin. hidung keluar ingus dan menjadi kaku. udara semakin tipis dan oksigen juga semakin tipis. Bayu gak sadar kalo kancutnya musti beroksidasi dengan oksigen yang cukup. dia berhenti melesat dan jatuh dengan lemas menuju bumu lagi. dia panik dan menyadari bahwa ini akibat oksigen yang menipis. akhirnya dia melesat terbang di ketinggian normal lagi.

Bayu kini sudah berdiri tenang di ketinggian 50 meter di atas sawah. dia berpikir bahwa harus ada yang dilakukan superhero seperti dia.

"Ayoo dong.. ada kriminal kek apa kek. orang dijambret, kemalingan ato apa gitu biar aku bisa nolong. ayo dong...!!!" dalam pikiran bayu malah menjadi semakin aneh. dia malah mengharapkan terjadi tindak kriminal daripada terjadi kedamaian.

"Astagfirullah... mikir apa aku ini.. haduh.. malah mikir aneh-aneh deh.."

...
"pesan saya mas, jaga kancut itu baik-baik. pergunakan untuk menolong orang, dan ingat satu hal. DALAM KEKUATAN YANG BESAR, TERDAPAT TANGGUNG JAWAB YANG BESAR...!!" tiba-tiba kata-kata dari BRUTBELGH menyadarkannya lagi.

"Iya deh... Harusnya saya menolong orang dan bukan mendoakan hal yang buruk terjadi pada orang. maapkan saya mas BRUTBELGH.. maapkan saya."

Malam itu Bayu kembali ke kost melalui tempat jemuran. kali ini dia bersyukur bahwa dia diberi tanggung jawab yang besar dalam sebuah kekuatan yang besar pula. dan dia juga bersyukur bahwa malam ini tak ada kejahatan sehingga orang lain bisa beristirahat dengan tenang.

Kamis, 12 Februari 2009

Chapter 1

Di sebuah warung kopi yang letaknya tak jauh dari kampus swasta, tampak seorang pria dengan badan yang seadanya, gak tinggi juga gak langsing. body standar abis, bawaan dari dealer. gak ada unsur sporty maupun casual. Matahari sudah mulai condong ke barat. barat banget deh pokoknya. jam juga udah menunjukkan angka lima geser dikit (baca: 5.15). kampus udah mulai sepi kayak makam. genderuwo bermobil sedan dengan dasi serba rapi sudah mulai cabut dari area makam bercoverkan pendidikan strata I.

Anak belel yang cuma pake celana panjang agak mlorot dan kaos dengan lubang leher yang nyaris menunjukkan putingnya itu menyruput sisa kopi terakhir lalu mengeluarkan uang seribuan kumel dua lembar dan dua koin lima ratusan bau balsem. bayar kopi dan pisang goreng tiga biji. Namanya Bayu (penulis males nyari nama tokoh yang laen), pemuda dengan tampang kucel tersebut. Pulang dari warung kopi dengan mencangklong tas warna krem bertuliskan acara musik yang disponsori oleh rokok. buku tulis dengan tebal 28 halaman karena sudah banyak dicabuti kertasnya ada di dalam tas tersebut ditemani oleh sahabat setianya yaitu sebuah pulpen item yang gak ada tutupnya. Bayu adalah mahasiswa kampus tersebut yang sudah enam tahun gak lulus-lulus dari kampus tersebut (ehem...kayaknya penulisnya malah curhat deh..). kalo di tempat tersebut, bayu digolongkan dalam kaum Highlander. kaum mahasiswa yang lulusnya lama, bahkan sudah tersalip oleh beberapa generasi yang lebih muda.

Bayu pulang ke kostnya yang jaraknya cuma 500 meter dari kampus. sore itu kost sepi total. kost tersebut sebenernya dihuni para Highlander juga. tapi mayoritas tinggal nyusun Skripsi aja. jadi banyak penghuni kost yang lain pada pulang dengan alasan survei dan ngumpulin bahan skripsi. ada beberapa penghuni yang gak pulang, tapi sore itu mereka pergi nyari hiburan. nonton bioskop katanya.

Suara Adzan magrib berkumandang. Suaranya jelas banget kalo didengerin dari kamar Bayu yang ada di lantai dua. Jelas aja, kamar bersebelahan dengan jemuran, jadi kalo mau denger atau lihat pemandangan sekitar tinggal buka jendela dan pemandangan sawah yang luas terhampar dengan jelas.

Abis sholat maghrib, rencananya sih Bayu mau tidur bentar. maklum, kuliah yang musti diulang hari ini banyak banget. dari pagi sampe sore. bikin mata sepet kuping budeg dengerin ceramah yang itu-itu aja dari dosen yang sama semenjak beberapa semester kemarin. baru aja mau merem, terdengar suara mirip ban pecah. trus dilajutkan dengan suara tabrakan. Dhuar...!!! GUBRAAAAK...!!!! kurang lebih bunyinya kayak gitu. Mata yang tadinya udah pedes dan mau merem akhirnya melek lagi gara-gara rasa penasaran.

Bayu keluar dari kamar menuju jemuran buat melihat sekeliling kost karena sebenernya dari jemuran itu juga bisa lihat jalan aspal yang ada di seberang sawah. Mata udah di merem-melekin biar jangkauan penglihatan lebih jelas tapi malah gak berpengaruh apa-apa. tetep burem dan ngantuk.

"Mas..mas...!!" suara itu tiba-tiba terdengar dari salah satu sudut jemuran,

Bayu mulai mencari sumber suara tersebut. clingak-clinguk kanan-kiri gak menemukan apa-apa. tapi ternyata ada sesuatu yang menarik celana batikmya Bayu dari belakang.

"Mas... Hoi... mas.. Disini lho...!! Mas.." suara itu muncul lagi. Bayu menoleh ke belakang dan ditemukannya sesosok manusia dengan pakaian rombe-rombe serba gosong.
"Loh... Dibelakang toh..!! kaget aku mas.."
"Mas...Tolong saya mas.." kata orang asing tersebut.
"Aduh-aduh.. pakaiannya kok compang-camping gini dari mana mas..?"
"WES TOH DENGERIN DULU SAYA NGOMONG...!!!!" orang tersebut tiba-tiba membentak.
"Iya..iya.. ada apa?"
"Mas.. tolongin saya ya mas.."
"Tolong apa mas? Duwit? saya gak punya? mau minta tolong dianter ke rumah sakit? Naek angkot ya.. ato mau minta makan? nanti aja agak malem bareng saya gimana?"
"wannsggyturya msauggggimmbuaa iiibbuutjjgg..!!!! (baca: cerewet arek iki..!!!)" orang asing tersebut bergumam dengan bahasa aneh.
"Ngomong opo toh mas?"
"Nama saya BRUTBELGH. Saya sedang kabur dari planet saya mas."
"Ooo... becanda ah mas ini. Saya ini mahasiswa mas.. kaum Pinter saya.. Saya bukan orang bodo. Ah.. mas ini ngira bisa bohongi saya ya..?"
"Sek toh mas... biar saya selesaikan dulu kata-kata saya.."
"Iya deh.. monggo.."
"Planet saya sedang terjadi kerusuhan Global. dan saya menyelamatkan diri ke Bumi."
"Hmmm.. Lha kalo dari luar angkasa, kok bisa basa sini hayo..?? pake logat jawa lagi.. Gak mungkin sampeyan dari planet lain.. Gak mungkin.. gak percaya saya..!!!"
"Saya pakek alat ini mas. Namanya Language Autotranslator." pria asing yang mengaku bernama BRUTBELGH itu menunjukkan sebuah kalung mirip yang dikenakan anjing. menempel di jakun dan ada lampu kelap-kelipnya.
"Lha terus sampeyan ke bumi naek apa? kok tau-tau ada di jemuran kost saya?"
"Saya tadi naik kapsul terbang. tapi meledak setelah melewati atmosfir bumi. baju saya compang-camping dan jatuh di sini."
"Ooo.. Jadi yang bunyi Jedor tadi sampeyan toh.."
"Saya sudah ndak kuat lagi mas.."
"Heloh-heloh.. ceritanya belum selesai ini lho.. mak.. maksudnya gak kuat itu opo?"
"Saya ndak bisa bernafas di bumi. Alat bantu nafas saya tadi ada di kapsul dan ikut meledak."
"Heloh-heloh... tak bawa ke Rumah sakit ya? ato ada yang terkilir? tak pijetno ya mas? ato mas pengennya gimana deh.. jangan mati di sini. wah.. ngrepoti aku sampeyan iki. saya nguburnya gimana? nanti saya dikira pembunuh lho mas.." Bayu mulai panik,
"Tenang aja mas. Jasad saya bisa menguap kok. ngomong-ngomong, mas mau jadi orang yang kuat?"
"Kuat? kuat gimana maksudnya? mas bawa obat kuat dari planetnya mas ta? saya belum nikah mas..."
"Bassauuuba nnbuioussb bluilutgsssuje iiuohlsss...!!! (baca: goblok tenan arek iki..!!!)"
"Lho.. nggremeng maneh.. saya gak tau bahasanya lho mas.."
"Mas mau jadi kuat seperti superman?"
"Lho.. kok mas tau tentang superman? Filemnya nyampe di planetnya mas ya?"
"Semua tentang bumi, saya punya datanya. termasuk supermen, hulk, spiderman, jadwal pemilu, skor Arema, gosip Ahmad Dhani semua saya punya mas. mas mau gak jadi Supermen?"
"Mau lah.. gimana caranya?"
"Di planet saya, baju ini baju biasa. tapi kalo di bumi, baju ini bisa memberikan kekuatan super. mas tinggal pake baju saya aja dan jadi supermen."
"Lha piye toh..?? wong mas sendiri sudah ote-ote (baca:telanjang bulat) gini lho. bajunya udah hangus semua lho..."
"Kan ada yang belum hangus mas.. pake aja.."
"Mana? sempak (baca:kancut/bhs jawa)? emoh aku mas.. bekase orang. gilo aku.. jijik...!!!"
"ya mau gimana lagi. wong adanya ini. mau gak jadi supermen?"
"Ya mau lah.."
"Yo wes.. pake-en ini.."

BRUTBELGH kemudian berdiri dan mencopot kancutnya di depan Bayu. torpedonya yang sudah tidak berdaya akhirnya harus mengalah demi menolong orang dihadapannya ini.

"BRROOOOTT...!!!!HOWEEKK....!!!!" Bayu mendadak muntah. kopi dan pisang goreng yang tadi dia makan mendadak muncrat ke muka BRUTBELGH yang sudah kucel.
"wes... dipake aja.. gak usah pake muntahin saya segala..!!"
"Ini beneran bisa bikin saya jadi supermen? bisa anti peluru juga? bisa terbang juga?"
"Iya... tapi pakenya musti kena Oksigen langsung. jadi musti dipake di luar. gak bisa kalo dipake di dalem celana. bahasa kimianya gak bisa beroksidasi dengan udara."
"Lha kok malah nggilani gini?"
"Dan jangan lupa.. khasiatnya bisa ilang kalo kena detergent. jadi nyucinya pake air aja. gak usah disabun-i segala.. detergent di bumi gak cocok dengan baju dari planet saya mas.."
"walah... eh.. iya.. katanya mas tadi udah mau mati, kok masih bisa cerita banyak?"
"Oh.. gini mas.. orang-orang di planet saya bisa hidup selama dua hari dalam satu tarikan nafas saja. jadi saya ya cuma bisa hidup sampe sebentar lagi."
"Lha mas ambil nafas sejak kapan?"
"Kemaren lusa.."
"hweleh... harusnya mati dong sekarang?"
"Bentar lagi, mungkin.."
"Oh iya.. ini kalo dipake terbang bisa secepat apa mas?" Bayu masih penasaran,
"Bisa terbang dengan kecepatan suara..!!! wuzz..!! wuzz..!! gitu mas.." jawab BRUTBELGH dengan telanjang bulat.
"wah.. hebat ya.."

tiba-tiba pembicaraan mereka terputus oleh suara yang mirip alarm jam weker. tititititititiiiittt...
"Wah gawat..!!!" kata BRUTBELGH,
"Bunyi apa itu mas?"
"Ini indikator jumlah udara yang saya hirup semakin tipis. sebentar lagi saya mati mas.."
"Innalillahi wainna ilaihi rajiuunn.."
"SAYA BELUM MATI MAAASS.....!!!!" bentak BRUTBELGH.
"eh.. maap-maap.."
"pesan saya mas, jaga kancut itu baik-baik. pergunakan untuk menolong orang, dan ingat satu hal. DALAM KEKUATAN YANG BESAR, TERDAPAT TANGGUNG JAWAB YANG BESAR...!!"
"Maksudnya apa itu mas?"
"Saya juga gak tau mas.. itu petikan kata-kata dari pilem Spiderman yang pertama."
"Ooo.. pokoknya intinya saya jadi superhero ya mas.."
"Aduh.. mata saya sudah gelap.. saya sudah mau mati ini mas.. tangan dan kaki saya sudah pada menguap.. saya pemit dulu mas.. titip kancut saya mas.."
"Iya mas.. pergi dengan tenang ya mas.. ati-ati di jalan.."
"dadah mas... i love you..."
"HALAH...!!!!!"

BRUTBELGH pergi dengan tenang. badannya sudah menguap dan di bawa oleh hembusan angin yang melintas. Bayu melepas kepergian teman dadakannya itu sambil memeluk sebuah kancut di dadanya. kancut sakti yang akan membuatnya menjadi pahlawan super seperti di tipi-tipi.